Text
Pengukuran kinerja penerapan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di disperindag kota depok menggunakan metode balanced scorecard
DISPERINDAG Kota Depok sebelumnya masih bersifat konvensional dalam
melakukan tugas dan fungsinya yaitu berupa pencatatan data secara manual. Sehingga
menyebabkan sulitnya membandingkan pencatatan pada tahun selanjutnya.
DISPERINDAG Kota Depok dalam melakukan tugas dan fungsinya kini sudah
memanfaatkan teknologi informasi yang telah dikemas dalam bentuk aplikasi yang
dinamakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah disingkat dengan SIPKD
sejak tahun 2014. Untuk mengetahui kinerja SIPKD serta mengetahui tingkat
kefektifan dalam implementasinya pada DISPERINDAG Kota Depok, maka perlu
melakukan pengukuran kinerja SIPKD dengan metode pengukuran Balanced
Scorecard yang diukur melalui empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan &
pembelajaran.
Metode penelitian ini deskriptif tipe studi kasus. Metode dan pengumpulan data adalah
observasi, wawancara, studi dokumentasi dan kuesioner. Instrumen dan variabel
penelitian berupa angket yang berisi pertanyaan dengan menggunakan pengukuran
kinerja Balanced Scorecard.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penilaian pengukuran dari keempat perspektif
yaitu, perspektif pertumbuhan & pembelajaran memiliki total skor adalah -1 dengan
persentase >50%, perspektif proses bisnis internal memiliki total skor adalah 3 dengan
persentase >80%, perspektif pelanggan memiliki total skor adalah 1 dengan persentase
>80% dan perspektif finansial memiliki otal skor untuk perspektif finansial adalah 0
dengan persentase antar 50%-80%. Total bobot skor penilaian SIPKD dari keempat
perspektif di atas adalah 3 skor dari total bobot standar, sehingga rata-rata skor adalah
3/10=0,3. Dengan demikian dapat diartikan bahwa SIPKD setelah menerpakan
Balanced scorecard akan terletak di daerah “Cukup” efektif karena 0,3 terletak
diantara 0-0,6. Sedangkan sebelum menggunakan Balanced Scorecard, kinerja SIPKD
berada di daerah “Cukup” dengan nilai 0,25 baik sebelum maupun sesudah
menggunakan Balanced Scorecard.Target dari hasil dari pengukuran kinerja ini adalah
>80% dengan asumsi >0.6 untuk keempat perspektif.
Hasil dari penelitian ini adalah penilaian kinerja SIPKD dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan pengukuran
secara konvensional yang dilakukan DISPERINDAG Kota Depok. Dengan Balanced
Scorecard, diharapkan top level management dapat mengukur kinerja SIPKD dengan
lebih komprehensif sehingga manajemen bisa memberikan solusi agar SIPKD dapat
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Kata kunci :
Balanced Scorecard, Pengukuran Kinerja, SIPKD, DISPERINDAG Kota Depok
0135161217 | TA 160110 NUR p (1) | My Library (Tugas Akhir 2016) | Tersedia |
0154161217 | TA 160110 NUR p (2) | My Library (Tugas Akhir 2016) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain